Mulai Manajemen Keuangan dan Investasi Bareng Nanovest
Investasi.
Sebuah kata yang aku pikirkan dan renungkan beberapa tahun terakhir ini. Bukan
tanpa sebab aku terngiang-ngiang kata ini. Dari kondisi ekonomi yang memburuk
saat pandemi, naiknya harga Bitcoin sampai ke titik tertingginya beberapa waktu
lalu, dan bermunculannya ragam akun investasi dan manajemen keuangan di
berbagai media sosial. Seolah-olah aku diingatkan terus untuk melakukan
invesatasi sebagai bagian dari manajemen keuangan.
Dari
berbagai akun di media sosial dan sumber internet, cara mengatur keuangan yan
baik itu dibagi jadi beberapa bagian seperti untuk kebutuhan pokok, rekreasi,
dana darurat, dan investasi. Untuk besarannya berapa banyak sekali perbedaan
dalam memahaminya. Tetapi menurutku untuk besarannya bisa menyesuaikan kondisi
keuangan, sosial, dan kondisi lainnya. Kenapa begitu? Karena dari berbagai hal
yang aku pahami ada yang kondisinya harus mengutamakan kebutuhan pokok, ada
yang perlu disediain untuk dana-dana masyarakat dan berbagai hal lain. Sehingga
menurutku baik besaran atau persentasenya tiap orang atau keluarga pasti
berbeda.
Kembali
lagi ke bahasan awal, dalam manajemen keuangan ada satu hal yang menurutku
sangat menarik yaitu perkara investasi. Aku dulu berpikir investasi adalah
sesuatu yang besar, berat, dan susah. Tetapi setelah aku pelajari lebih lanjut,
investasi tidak seberat atau sesusah itu. Bahkan, aspek terkecil dalam
kehidupan adalah investasi menurutku. Contoh sederhana aku makan artinya aku
investasi terhadap badanku, tubuhku. Aku belajar aku investasi terhadap
pikiranku, kecerdasanku. Oleh karena itu, menurutku investasi sebenarnya adalah
hal yang selalu kita lakukan, sesuatu yang ada di dekat kita tapi tidak kita
sadari.
Terkait
investasi keuangan, aku memiliki pandangan bahwa investasi merupakan benih dan
senjata rahasia yang bisa menyelamatkan kehidupanku kelak di masa depan. Saat
nilai uang semakin tergerus, harga barang semakin naik, persaingan ekonomi
semakin kuat. Invesatasi inilah menuruktu yang bisa menyelamatkanku atau
setidaknya tidak ikut menjerumuskanku. Lalu jenis investasi apa yang aku perhatikan?
Di era kemajuan dan terus berkembangnya teknologi, menurutku investasi untuk
hal-hal berbau teknologi tidak ada salah dan ruginya, seperti bitcoin yang
sudah disamakan dengan “emas” digital, atau Ethereum si “perak”nya, dan
saham-saham perusahaan teknologi.
Bitcoin
yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto sekarang telah menjadi salah satu aset
berharga di dunia bahkan nilainya pernah hampir mencapai satu miliar rupiah.
Diciptakan sebagai pengganti uang, menurutku bitcoin telah merevolusi pandangan
terkait keuangan kita selama ini. Terkait bagaimana cara uang kita selama ini
bekerja, aspek yang mengatur uang itu sendiri dan lembaga di baliknya, atau
hal-hal lain yang selama ini tidak terpikirkan. Bitcoin ibarat oasis
penyelamat. Meskipun aku tidak memandang buruk dunia keuangan saat ini
atau bank-bank yang ada. Tetapi sekali lagi menurutku keberadaan si “emas:”
digital ini patut diperhatikan. Dan jangan lupa dengan si “perak” Ethereum yang
saat ini menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar setelah
bitcoin. Dengan keunggulan dan teknologi yang ditawarkan Ethereum juga tidak
kalah menarik dengan bitcoin. Kedua aset digital ini adalah prioritas aset digital pilihanku.Bitcoin & Ethereum
Aset
kedua yang sangat mungkin untuk aku miliki sebagai aset hari tua aman bareng nanovest
adalah saham dari perusahaan teknologi raksasa seperti Intel, Nvidia, Amd, Microsoft,
atau Apple. Kelima perusahaan ini menurutku merupakan perusahaan yang progresif
dalam melakukan pembaruan terhadap teknologi-teknologi yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Teknologi tersebut baik dalam wujud software ataupun hardware
karena keduanya akan bersinergi menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan
melengkapi. Hal lain yang menjadi menarik juga bagiku adalah kelima perusahaan
tersebut adalah garda depan pengembangan teknologi. Sebagian besar dari kita
mungkin kalau menggunakan laptop ataupun computer akan menggunakan system
operasi windows milik Microsoft atau Mac milik Apple. Lalu, computer tersebut
ditenagai oleh prosesor apa> Mungkin pilihannya antara Intel, Amd, atau
Bionic milik Apple. Bagaimana dengan pengolah grafisnya? Kita akan terpikirkan
antara Nvidia, Amd, atau Apple juga pastinya. Sehingga menurutku kelima
perusahaan ini sangat menarik untuk dimiliki sahamnya.
Meskipun
dari tadi aku sangat sering membahas teknologi dan teknologi, aku sendiri
tertarik dengan perkembangan perekonomian di Indonesia. Dan aku juga pernah
mendengar hal menarik yang aku lupa sumbernya dari mana, intinya adalah
perekonomian Indonesia Sebagian besar berasal didukung dari keberlangsungan
UMKM atau sector informal. Perekonomian di sini yang aku maksud adalah kondisi
riil di masyarakat. Jika ingin melihat perkembangannya llihatlah bank yang
melayani Sebagian besar hal tersebut. Dan setelah diperhatikan Kembali terdapat
saru bank yang memiliki layanan cukup luas bahkan ke tingkat desa. Bank apakah
itu? Yups, Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berasal dari asumsi itu, aku sadar jika
bank yang melayani sector tumbuh artinya kemungkinan besar sector terlayani
tersebut juga ikut bertumbuh. Sehingga menurutku akan menarik jika kita
memiliki saham dari BRI dan ikut berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian
negara kita, rakyat kita.
Selain
tiga jenis aset yang aku sebutkan, masih terdapat banyak aset yang menurutku
menarik untuk dipelajari seperti property, emas, barang koleksi, dll. Kenapa
menarik? Pertama, karena memiliki keunggulan masing-masing, property baik
berupa tanah, apartemen, rumah, atau yang lain menurutku akan selalu dibutuhkan
karena jumlah penduduk meningkat dan setiap penduduk perlu tempat tinggal.
Emas, dipercaya sebagai penjaga kekayaan sejak dulu kala, dan sekarang semakin
banyak cara untuk berinvestasi emas. Barang koleksi meskipun ini bisa dibilang
marketnya sangat spesifik, tetapi sekalinya dapat bisa langsung kejatuhan
durian ibaratnya. Untuk barang-barang tertentu seperti lukisan, patung selain memiliki
nilai artistic ada juga nilai kelangkaan dan eksklusifitas serta gengsi yang
dapat melambungkan harga barang seni. Untuk barang koleksi lain bagaimana?
Untuk barang koleksi lain mungkin bisa dilihat dari kelangkaan, keunikan,
seperti kasus kartu pokemon langka yang dapat dihargai bahkan sampai ratusan
juta per kartunya. Akan tetapi, sekali lagi barang koleksi ini target pasarnya
sempit karena lebih banyak menyasar kolektor-kolektor, orang awam jarang yang
tertarik dalam bidang ini.
Menurutku perjalananku dalam manajemen keuangan masih berada di tahap yang sangat awal, NEWBIE istilahnya. Masih banyak hal yang perlu aku pelajari dan perhatikan baik tentang manajemen keuangan itu sendiri secara langsung maupun hal-hal yang terkait dnegannya. Tapi satu hal yang pasti, belajar tentang apa yang kita sukai dan butuhkan tidak akan pernah ada salah dan ruginya. Dan ini yang aku rasakan untuk saat ini. Jadi, aku di sini mengajak untuk pembaca Bersama-sama belajar dan saling memberi dukungan dalam rangka mencapai manajemen keuangan yang lebih baik ke depannya.
Komentar
Posting Komentar